Table of Contents
ToggleRumah tapak di Indonesia memiliki beragam bentuk atap. Salah satu pilihan bentuk atap yang populer untuk rumah modern kontemporer adalah bentuk atap perisai atau limasan. Pada atap perisai, terdapat bagian struktur penting bernama jurai atap.
Atap jurai adalah elemen struktur atap yang menghubungkan bidang-bidang pada atap perisai. Bentuk atap perisai memiliki empat bidang miring. Jurai atap merupakan bagian yang menjadi pertemuan tiap bidang miring tersebut.
Jurai atap memanjang secara diagonal dari ujung bubungan ke bagian garis tiris atap, memberikan dukungan struktural dan mendistribusikan beban atap secara merata. Jurai atap memungkinkan terciptanya struktur atap yang kuat dengan desain yang seimbang dan tahan angin. Karena memiliki daya tahan yang mumpuni dan daya tarik arsitektural yang khas, atap perisai dengan jurai atapnya sering digunakan pada perumahan hingga bangunan komersial.
Menurut penerapannya, terdapat 2 jenis jurai, yaitu berupa jurai dalam dan jurai luar. Jurai dalam berada pada tekukan bagian dalam dari atap perisai yang berbentuk L, biasanya digunakan sebagai penopang talang air. Sebaliknya, lekukan jurai luar ke arah luar dan biasanya diberi nok genteng.
Jurai atap menjadi bagian integral dari struktur atap perisai. Jurai atap berfungsi sebagai penopang atap yang mengarahkan tekanan ke elemen struktural atap lainnya. Jurai atap juga berperan menyambungkan bidang-bidang atap dan memastikan kepaduan antara semua bidang atap. Jurai atap juga dapat mencegah atap dari kebocoran.
Oke, mungkin kamu berpikir, “Ya udahlah, itu kan cuma lipatan atau sambungan Gitu doang.”
Tapi, jurai bukan sekadar sambungan estetika. Fungsinya krusial, baik secara struktural maupun fungsional.
Jurai bekerja layaknya tulang punggung di titik sudut pertemuan atap. Ia membantu mendistribusikan beban dari dua atau lebih bidang atap ke struktur utama seperti kuda-kuda atau kolom.
Pada jurai dalam, air hujan cenderung terkumpul di titik ini sebelum dialirkan ke talang. Kalau jurai tidak didesain dengan baik, air bisa tergenang dan menyebabkan bocor—yang sering jadi keluhan umum pemilik rumah.
Jurai memberi bentuk dan karakter pada atap rumah. Desain rumah dengan jurai yang tepat bisa bikin rumah terlihat lebih proporsional, anggun, bahkan mewah.
Supaya jurai bisa bekerja optimal, ada beberapa elemen tambahan yang biasanya kita perhitungkan dalam desain maupun eksekusinya:
Reng dan usuk yang mengikuti arah jurai biasanya harus dipotong sesuai sudut, dan sering kali menggunakan ukuran yang lebih besar dari reng atau usuk biasa. Hal ini karena beban yang diterima di area jurai lebih besar.
Untuk jurai dalam, kita perlu menambahkan talang yang berfungsi menampung dan mengalirkan air hujan. Biasanya talang ini terbuat dari seng, galvalum, atau bahan waterproofing khusus.
Lapisan kedap air sangat penting di area jurai. Karena ia menjadi titik kumpul air, kita perlu ekstra proteksi agar atap tidak bocor.
Kalau kamu berencana membangun rumah atau bangunan dengan desain atap yang kompleks, penting banget tahu di mana letak jurai akan muncul. Berikut beberapa tipe atap dan hubungannya dengan jurai:
Ini adalah tipe atap yang bentuknya seperti limas (empat sisi miring). Di sini, jurai luar sangat dominan karena semua sisi atap bertemu di puncak.
Mirip dengan limasan, tapi lebih modern. Jurai-jurai luar biasanya hadir di tiap sudut, dan bentuk ini cukup ideal untuk iklim tropis karena distribusi air hujan merata.
Biasanya terjadi pada rumah yang punya banyak massa bangunan. Jurai dalam dan luar bisa muncul bersamaan. Desain seperti ini harus diperhitungkan matang supaya tidak terjadi penumpukan air di titik jurai dalam.
Pengukuran dan penyelarasan dalam pembuatan jurai atap perlu dilakukan dengan cermat agar daya tahan dan integritasnya optimal. Karena perannya yang penting bagi atap dan rumah secara keseluruhan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jurai atap.
Setidaknya ada 2 jenis material yang bisa dipilih untuk jurai atap, yaitu kayu dan logam. Pilihlah kayu berkualitas tinggi seperti kayu bengkirai, kamper, meranti, mahoni, sonokeling, ataupun kayu jati sebagai material struktur jurai atap. Jika memilih bahan logam, gunakan baja atau baja ringan.
Dimensi jurai harus cukup panjang untuk menjangkau seluruh bagian atap, mulai dari bubungan hingga ke garis tiris atap. Ukuran jurai atap juga perlu disesuaikan dengan ukuran bangunan serta memerhatikan panduan teknik yang tepat agar kuat menjadi penyangga struktural atap.
Atap model jurai harus mampu menahan beban tambahan seperti beban penutup atap, air hujan, hingga kondisi cuaca lainnya. Dalam pemasangannya, proses pemotongan dan pembentukan jurai yang akurat menjadi sangat penting agar jurai atap dapat terpasang dengan tepat dan efektif.
Sudut atap akan mempengaruhi panjang dan potongan sudut jurai. Demikian pula dengan kompleksitas desain, makin kompleks desain atap, perhitungan tambahan dan pola pemotongan yang lebih presisi pun diperlukan.
Nah, ini bagian yang kadang bikin pusing pemilik rumah (dan kami para arsitek juga): pemasangan jurai yang asal-asalan.
Kalau sudut jurai tidak dihitung presisi, bisa muncul celah atau malah menimbulkan genangan air. Ini sering jadi biang keladi bocor.
Kadang jurai dalam diberi talang terlalu kecil atau tanpa perhitungan curah hujan lokal. Akibatnya, air meluber dan masuk ke plafon.
Karena dianggap ‘sudut mati’, jurai kadang ditutup rapat tanpa ventilasi. Padahal aliran udara tetap penting untuk mencegah kelembapan dan jamur.
Di tangan arsitek yang kreatif, jurai bisa jadi elemen desain yang menarik. Misalnya:
Sekarang kamu sudah tahu bahwa jurai bukan sekadar sambungan atap biasa. Ia adalah bagian penting yang bisa menentukan awet atau tidaknya atap rumahmu, dan juga berdampak pada estetika keseluruhan bangunan.
Kontraktorjogja.co.id adalah salah satu bagian dari Arkamaya Grhatama yang fokus bergerak di bidang jasa bangun/renovasi rumah, kost, dll
Masih bingung dengan desain rumah yang ingin dibangun? Free konsultasi dengan arsitek kami