Ketahui Cara Menghitung Perkiraan Biaya Renovasi Atap Rumah

Atap merupakan salah satu elemen penting dari struktur sebuah rumah. Seiring berjalannya waktu, kekuatan atap rumah bisa mulai berkurang. Apabila tanda-tanda kerusakan atap mulai terlihat, sebaiknya segera lakukan renovasi atap rumah sebelum masalah semakin besar.

Atap rembes hingga bocor bisa menjadi tanda awal perlunya renovasi atap rumah. Jika dibiarkan, masalah atap bisa semakin parah, bahkan membahayakan penghuni rumah. Biaya renovasi atap pun dapat semakin membengkak jika terdapat banyak bagian yang perlu diperbaiki.

Jika berencana merenovasi atap rumah minimalis, persiapkan secara detail dan matang mulai dari estimasi biayanya. Rincian biaya renovasi atap rumah minimalis sangat tergantung dari masalah yang dihadapi dan material yang digunakan. Simak langkah menghitungnya berikut ini!

Estimasi biaya renovasi atap rumah rembes atau bocor

Sebelum memutuskan renovasi atap rumah, cari tahu terlebih dahulu penyebab rembes atau kebocorannya. Pada beberapa kasus, atap rembes atau bocor terjadi karena posisi genteng yang turun, genteng retak atau pecah, hingga sambungan atap yang rusak.

Jika penyebab bocor hanyalah karena posisi genteng yang turun, maka tidak perlu biaya yang besar untuk renovasi atap rumah. Cukup perbaiki letak atau mengganti genteng yang bermasalah untuk menghentikan kebocoran. Namun, jika bocor disebabkan oleh masalah yang lebih kompleks seperti rangka kayu keropos, renovasi atap yang lebih besar pun perlu dilakukan.

Kenapa Perlu Renovasi Atap?

Sebelum masuk ke hitung-hitungan, yuk pahami dulu kenapa renovasi atap itu penting dan nggak bisa ditunda-tunda:

  • Mencegah kebocoran makin parah
  • Menghindari kerusakan struktural (rangka kayu/papan plafon lapuk)
  • Meng-upgrade tampilan rumah
  • Menyesuaikan desain baru atau penambahan lantai

Ingat, atap itu kayak ‘payung’ buat rumahmu. Kalau payungnya bolong, ya bisa banjir dari atas.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Renovasi Atap

Sebelum pegang kalkulator, kamu harus tahu dulu apa aja variabel yang memengaruhi total biayanya. Karena beda kondisi, beda pula biayanya.

  • Luas Atap

Semakin luas atap, tentu semakin banyak material dan tenaga kerja yang dibutuhkan.

  • Jenis Material

Genteng tanah liat, beton, metal, bitumen, atau spandek punya harga berbeda-beda. Begitu juga material rangka: kayu, baja ringan, atau besi hollow.

  • Jenis Kerusakan

Renovasi total (ganti struktur dan genteng) tentu lebih mahal daripada sekadar perbaikan bocor sebagian.

  • Tingkat Kemiringan Atap

Atap curam butuh perancah lebih rumit, pekerja lebih berpengalaman = ongkos lebih tinggi.

  1. Akses Lokasi

Rumah bertingkat atau lokasi padat penduduk bisa bikin biaya naik karena logistik dan keamanan kerja jadi lebih sulit.

Langkah-Langkah Menghitung Biaya Renovasi Atap

Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang kamu tunggu: cara menghitung perkiraan biaya renovasi atap. Kita akan bagi jadi beberapa komponen, ya.

Langkah 1: Ukur Luas Bidang Atap

Rumus dasar luas bidang atap miring:

📐Luas atap = Panjang x Lebar / cos(θ) 

θ = sudut kemiringan atap

Tapi kalau kamu nggak mau repot dengan trigonometri, bisa pakai pendekatan praktis:

  • Jika atap miring biasa: kalikan panjang x lebar, lalu tambahkan 20–30% sebagai kompensasi kemiringan.

Contoh:

  • Panjang rumah = 10 m
  • Lebar rumah = 8 m
  • Maka luas atap = 10 x 8 = 80 m²
  • Tambahkan 30% → 80 + (80 x 0.3) = 104 m²

Langkah 2: Tentukan Material yang Dipakai

Misalnya kamu mau ganti total, maka komponen material yang dihitung bisa meliputi:

1. Rangka Atap

  1. Baja ringan: Rp 150.000 – 200.000/m²
  2. Kayu: Rp 120.000 – 180.000/m² (Catatan: harga bisa naik jika perlu perlakuan anti-rayap)

2. Genteng

  • Genteng tanah liat: Rp 70.000 – 90.000/m²
  • Genteng beton: Rp 100.000 – 130.000/m²
  • Spandek: Rp 70.000 – 100.000/m²
  • Bitumen/onduline: Rp 150.000 – 250.000/m²

3. Lapisan bawah genteng (alas/insulasi)

  • Plastik underlayer, aluminium foil, glasswool: Rp 30.000 – 100.000/m² (tergantung jenis)

4. Plafon (opsional)

  • Triplek, gypsum, PVC: Rp 60.000 – 120.000/m²

Langkah 3: Hitung Upah Tukang

Biaya jasa pemasangan atap bervariasi tergantung kompleksitas dan wilayah. Tapi sebagai gambaran:

  • Tukang harian: Rp 150.000 – 200.000/hari
  • Tukang borongan atap baja ringan + genteng: Rp 80.000 – 150.000/m²

Jadi, jika luas atap kamu 104 m² dan tukang minta Rp 120.000/m² untuk borongan, maka:  Biaya jasa = 104 m² x Rp 120.000 = Rp 12.480.000

Langkah 4: Tambahkan Biaya Pendukung Lain

  1. Bongkar atap lama

Bisa dikenakan Rp 20.000 – 40.000/m² tergantung kesulitan.

  • Pengangkutan puing

Rp 500.000 – Rp 1.000.000 untuk truk kecil

  • Biaya sewa alat

Kadang dibutuhkan scaffolding atau crane jika atap tinggi.

  • Biaya keamanan (jaring pelindung, helm, dll.)

Sangat penting jika rumah bertingkat.

  1. Contoh Simulasi Biaya Renovasi Atap

Kita ambil studi kasus:

  • Rumah 10 x 8 m, atap limasan miring sedang.
  • Mau ganti atap total: rangka baja ringan + genteng beton
  • Borongan tukang: iya
  • Total luas atap (setelah tambah 30%) = 104 m²

Estimasi Biaya:

Komponen

Harga Satuan

Total

Rangka baja ringan

Rp 180.000/m²

Rp 18.720.000

Genteng beton

Rp 120.000/m²

Rp 12.480.000

Underlayer

Rp 40.000/m²

Rp 4.160.000

Jasa borongan tukang

Rp 120.000/m²

Rp 12.480.000

Bongkar atap lama

Rp 30.000/m²

Rp 3.120.000

Pengangkutan puing

Flat

Rp 750.000

Total Perkiraan

 

Rp 51.710.000

Catatan:

  • Belum termasuk biaya tak terduga (kami sarankan siapkan 10–15% tambahan)
  • Jika plafon ikut diganti, tambahkan biaya sendiri
  • Harga bisa berbeda tergantung wilayah dan supplier
  1. Tips Hemat Renovasi Atap (Tanpa Korbankan Kualitas)

1. Pilih sistem borongan material + tenaga

Lebih praktis dan sering kali bisa nego harga grosir.

2. Bandingkan harga dari beberapa tukang

Tapi jangan tergiur harga termurah. Lihat juga pengalaman dan portofolionya.

3. Gunakan material tahan lama

Kadang lebih mahal di awal, tapi hemat dalam jangka panjang (misalnya baja ringan tahan rayap).

4. Cek cuaca sebelum mulai kerja

Renovasi saat musim hujan bisa ganggu kerja dan malah bikin pembengkakan waktu dan biaya.

5. Jangan tunda-tunda perbaikan kecil

Lebih baik renovasi saat kerusakan masih minor. Kalau sudah parah, bisa jadi harus bongkar total.

  1. Kapan Waktu yang Tepat untuk Renovasi Atap?

Sebagai arsitek, kami biasanya menyarankan pemilik rumah untuk melakukan pengecekan atap secara berkala—idealnya setahun sekali.

Beberapa tanda waktu yang tepat untuk renovasi antara lain:

  • Genteng sering lepas atau retak
  • Plafon basah atau menguning
  • Rangka kayu mulai keropos
  • Atap terasa “turun” atau miring
  • Usia atap sudah di atas 15–20 tahun (tergantung material)
  1. Apakah Perlu Konsultan atau Arsitek?

Kalau kamu merasa ragu atau proyek renovasi cukup besar, memakai jasa arsitek/konsultan itu bukan buang-buang uang. Justru:

  • Bisa bantu hitung RAB (Rencana Anggaran Biaya) secara detail
  • Membantu desain ulang struktur dan estetika atap
  • Mengawasi mutu pekerjaan dan timeline tukang
  • Menyediakan gambar kerja profesional

Kami sering menemukan kasus di mana pemilik rumah merasa boros karena nggak tahu apa yang harus dibeli, dan akhirnya malah buang uang ke sana-sini. Padahal, dengan perencanaan matang, semua bisa efisien.

Penutup: Renovasi Atap = Investasi Perlindungan Rumah

Renovasi atap memang bukan hal murah, tapi ini investasi besar untuk melindungi seluruh isi rumahmu. Jangan tunggu bocor tambah parah baru kamu panik. Rencanakan dari sekarang, hitung dengan cermat, dan gunakan tenaga kerja yang tepat.

Kami sebagai arsitek siap bantu kalau kamu butuh panduan lebih lanjut, perhitungan spesifik, atau ingin desain atap baru yang lebih modern, hemat, dan fungsional.