Table of Contents
ToggleMembuat rumah bertingkat adalah langkah strategis bagi banyak pemilik lahan, terutama di kota-kota besar yang lahan kosongnya semakin terbatas. Salah satu elemen kunci dari rumah bertingkat adalah dak beton, yang menjadi penopang lantai atas dan atap rumah. Dak tidak hanya penting secara struktural, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap biaya pembangunan.
Sebagai arsitek, kami sering mendapat pertanyaan: “Berapa sih kira-kira biaya buat dak rumah tingkat?” Artikel ini hadir sebagai panduan praktis dan edukatif untuk membantu Anda — baik sebagai pemilik rumah maupun calon klien — memahami cara menghitung estimasi biaya pembuatan dak rumah tingkat secara realistis.
Dak beton adalah struktur lantai atau atap rumah yang terbuat dari campuran beton bertulang. Umumnya digunakan untuk:
Jenis dak beton bisa berupa:
Artikel ini akan berfokus pada dak konvensional karena paling umum digunakan dalam rumah tinggal.
Sebelum masuk ke angka, penting untuk memahami komponen biaya yang menyusun sebuah dak beton:
Langkah pertama adalah menghitung total luas dak dalam meter persegi (m²). Misalnya, Anda ingin membuat dak untuk lantai dua rumah berukuran 6 meter x 10 meter:
Luas dak = panjang × lebar = 6 m × 10 m = 60 m²
Luas ini akan digunakan untuk menghitung volume dan kebutuhan material.
Ketebalan dak konvensional biasanya berkisar antara 10 cm sampai 15 cm, tergantung fungsi ruang di atasnya.
Kita ambil contoh ketebalan dak 12 cm = 0,12 meter
Volume beton = luas × ketebalan= 60 m² × 0,12 m = 7,2 m³
Volume ini menjadi dasar untuk menghitung kebutuhan semen, pasir, kerikil, dan air.
Kita akan menggunakan campuran beton K-225 (standar struktural untuk dak rumah) dengan takaran per m³ sebagai berikut:
Total Kebutuhan untuk 7,2 m³ beton:
Struktur dak memerlukan tulangan utama dan begel. Untuk estimasi kasar:
Panjang besi beton 12 m, berat per batang Ø10 ± 6,3 kg → 600 ÷ 6,3 ≈ 95 batang
Material | Kebutuhan | Harga per satuan | Total |
Semen | 51 sak | Rp 75.000 | Rp 3.825.000 |
Pasir | 3,6 m³ | Rp 350.000 | Rp 1.260.000 |
Split | 5,76 m³ | Rp 400.000 | Rp 2.304.000 |
Besi beton | 600 kg | Rp 15.000/kg | Rp 9.000.000 |
Kayu bekisting | 1,5 m³ | Rp 5.000.000/m³ | Rp 7.500.000 |
Air & lain-lain | – | Estimasi | Rp 500.000 |
Subtotal Material: ± Rp 24.389.000
*Harga bisa berbeda tergantung lokasi dan toko material
Total: 60 m² × Rp 175.000 = Rp 10.500.000
Atau, jika memakai sistem harian (tukang + kuli + kepala tukang), bisa lebih mahal atau lebih murah tergantung durasi kerja.
Proyek konstruksi hampir selalu memiliki biaya tak terduga, entah karena cuaca, kesalahan kerja, waste material, dll.
Tambahan 10% dari total sementara:
Komponen | Estimasi Biaya |
Material utama | Rp 24.389.000 |
Upah kerja | Rp 10.500.000 |
Biaya tak terduga | Rp 3.488.900 |
Total Estimasi | Rp 38.377.900 |
Membuat dak rumah tingkat bukan hanya soal menuang beton. Ada perhitungan struktural, efisiensi biaya, dan faktor kenyamanan jangka panjang. Dengan memahami cara menghitung perkiraan biaya, calon pemilik rumah bisa merencanakan bujet secara lebih realistis dan terhindar dari overbudget.
Sebagai arsitek, kami selalu menyarankan klien untuk melibatkan tenaga profesional sejak awal. Selain memastikan desain yang estetik dan fungsional, perhitungan teknis seperti dak ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjamin rumah yang aman dan nyaman untuk ditinggali.
Kontraktorjogja.co.id adalah salah satu bagian dari Arkamaya Grhatama yang fokus bergerak di bidang jasa bangun/renovasi rumah, kost, dll
Masih bingung dengan desain rumah yang ingin dibangun? Free konsultasi dengan arsitek kami